Minggu, 28 April 2019

Tugas 3 - Translation of an article about politic


Name  : Shara Fitrialoka
Class   : 4SA01
NPM  : 16615518

KPU says human error caused inconsistent vote recap data

        The General Elections Commission (KPU) has denied allegations that it is trying to conduct “systematic cheating” to favor a certain presidential candidate by manipulating the vote recapitulation data.
        KPU commissioner Ilham Saputra said on Friday that the inconsistent data found on the KPU’s website was merely human error, which had been fixed right away following reports.
        “Should any of you find any inconsistent data [between recapitulation data on kpu.go.id and data on C1 vote tally forms], you can inform us via our 24/7 phone service,” Ilham said.
        “Please stop spreading hoaxes that the KPU is conducting systematic cheating, because we are not,” he added.
        Allegations have been rife on social media about the commission cheating, following the finding of vote-recapitulation data input by KPU on its website kpu.go.id that did not match data recorded by election committees on C1 vote tally forms.
        For example, a short video circulating online shows that the KPU’s website recorded 26 votes for presidential candidate pair Joko Widodo-Ma’ruf Amin and 41 votes for the Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pair at polling station 10 in Laksamana sub-district of Dumai city, Riau.
        The polling station’s C1 form, on the contrary, shows that Jokowi-Ma’ruf got 26 votes but Prabowo-Sandiaga received 141 votes.
        “With this incident, I’m starting to lose faith in the commission. I hope it can maintain its credibility and honesty. Please, do not take sides for one particular party,” said the person who recorded the video.
        The KPU said that “human error” during the data input process occurred in at least five polling stations, located in Maluku, West Nusa Tenggara, Central Java, Riau and East Jakarta. The issue, however, had been addressed.
        Ilham gave an assurance that the previous data-input errors would not affect the election results as the KPU would merely refer to nationwide recapitulation.


Google’s translation

KPU mengatakan kesalahan manusia menyebabkan data rekap suara tidak konsisten

        Komisi Pemilihan Umum (KPU) membantah tuduhan bahwa mereka mencoba melakukan "kecurangan sistematis" untuk mendukung calon presiden tertentu dengan memanipulasi data rekapitulasi suara.
        Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan pada hari Jumat bahwa data yang tidak konsisten yang ditemukan di situs web KPU hanyalah kesalahan manusia, yang telah diperbaiki segera setelah laporan.
        “jika ada di antara Anda yang menemukan data tidak konsisten [antara data rekapitulasi pada kpu.go.id dan data pada formulir penghitungan suara C1], Anda dapat memberi tahu kami melalui layanan telepon 24/7 kami,” kata Ilham.
        “Tolong hentikan penyebaran tipuan bahwa KPU sedang melakukan kecurangan sistematis, karena kita tidak,” tambahnya.
        Dugaan telah tersebar luas di media sosial tentang kecurangan komisi, setelah ditemukannya input data rekapitulasi suara oleh KPU di situs webnya kpu.go.id yang tidak cocok dengan data yang direkam oleh komite pemilihan pada formulir penghitungan suara C1.
        Misalnya, sebuah video pendek yang beredar online menunjukkan bahwa situs web KPU mencatat 26 suara untuk pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan 41 suara untuk pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di TPS 10 di Kecamatan Laksamana, kota Dumai. , Riau.
        Sebaliknya, formulir C1 TPS menunjukkan bahwa Jokowi-Ma'ruf mendapat 26 suara tetapi Prabowo-Sandiaga menerima 141 suara.
        "Dengan kejadian ini, aku mulai kehilangan kepercayaan pada komisi. Saya harap ini bisa menjaga kredibilitas dan kejujurannya. Tolong, jangan berpihak pada satu pihak tertentu, ”kata orang yang merekam video.
        KPU mengatakan bahwa "kesalahan manusia" selama proses input data terjadi di setidaknya lima TPS, yang terletak di Maluku, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Riau dan Jakarta Timur. Masalahnya, bagaimanapun, telah diatasi.
        Ilham memberikan jaminan bahwa kesalahan input data sebelumnya tidak akan mempengaruhi hasil pemilu karena KPU hanya akan merujuk pada rekapitulasi nasional.

Shara’s translation

KPU mengatakan kesalahan manusia menyebabkan rekap pemilihan suara yang tidak konsisten

        Komisi Pemilihan umum (KPU) telah menyangkal dugaan bahwa KPU mencoba untuk melakukan “kecurangan sistematis” untuk mendukung seorang calon kandidat presiden tertentu dengan memanipulasi rekapitulasi data.
        Komisaris KPU Ilham Saputra mengatakan pada hari jumat ditemukan data yang tidak konsisten pada situs KPU hanya karena kesalahan manusia, yang telah diperbaiki menurut laporan.
        “Sebaiknya jika anda menemukan data yang tidak konsisten [antara rekapitulasi data pada kpu.go.id dan pada edaran C1 catatan hasil perhitungan suara], anda bisa melaporkannya kepada kami lewat layanan telepon 24/7 milik kami”. Kata Ilham.
        “Tolong berhenti menyebarkan berita bohong bahwa KPU melakukan kecurangan sistematis, karena kami tidak melakukannya,” Ilham menambahkan.
        Dugaan telah tersebar luas pada media sosial tentang panitia yang melakukan kecurangan, penemuan rekapitulasi data suara yang dimasukkan oleh KPU pada situs kpu.go.id bahwa data yang dicatat oleh panitia tidak sesuai pada edaran C1 catatan hasil perhitungan suara.
        Contohnya, video singkat yang beredar di internet menunjukkan bahwa situs KPU mencatat 26 suara untuk kandidat presiden pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan 41 suara untuk pasangan Prabowo Subianto –Sandiaga Uno di tempat pemungutan suara, kecamatan Laksamana kota dumai, Riau.
        Tempat pemungutan suara edaran C1, sebaliknya, menunjukan bahwa Jokowi-Ma’ruf 26 suara tetapi Prabowo-Sandiaga mendapatkan 141 suara.
        “Dengan kejadian ini, saya mulai kehilangan kepercayaan pada kepanitiaan. Saya berharap panitia dapat mempertahankan kepercayaan dan kejujurannya. Tolong, jangan memihak pada satu kelompok tertentu,” kata seseorang yang merekam video tersebut.
        KPU mengatakan bahwa ada “kesalahan manusia” selama proses memasukkan data yang terdapat di lima tempat pemungutan suara, berlokasi di Maluku, Nusa Tenggara Barat, Jawa tengah, Riau dan Jakarta Timur. Masalah ini, bagaimanapun telah diatasi.
        Ilham memberikan jaminan bahwa kesalahan memasukan data sebelumnya tidak akan berpengaruh pada hasil pemilihan karena KPU hanya akan mengacu pada rekapitulasi nasional.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar