Masalah Pengangguran dan
cara mengatasinya
(gambar di ambil dari : https://m.tempo.co/read/news/2016/05/04/173768481/bps-pengangguran-terbuka-di-indonesia-capai-7-02-juta-orang,
Minggu, 9 oktober 2016, jam 16:20)
Pengangguran atau tuna
karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya terjadi di akibatkan oleh lapangan kerja yang tidak
sebanding dengan pencari kerja sehingga menyebabkan banyaknya pengangguran khususnya
di Indonesia.
Menurut BPS
(Badan Pusat Statistik) pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 7,02 juta
orang atau 5,5% pada Rabu, (4/5/2016). Namun jumlah pengangguran tersebut menurun bila di bandingkan dengan
Februari 2016 yang mencapai 7,45 juta
orang 5,81%.(sumber : https://m.tempo.co/read/news/2016/05/04/173768481/bps-pengangguran-terbuka-di-indonesia-capai-7-02-juta-orang).
- Macam-macam Pengangguran
- Pengangguran berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
1.
Pengangguran
Terselubung (Disguised Unemployment)
Tenaga kerja yang tidak bekerja secara
optimal karena suatu alasan tertentu.
2. Setengah Menganggur (Under Unemployment)
Tenaga kerja yang tidak bekerja secara
optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama
seminggu.
3. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak
mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum
mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
- Pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam:
1.
Pengangguran
friksional (frictional unemployment)
Pengangguran yang sifatnya sementara yang
disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar
kerja dengan pembuka lamaran pekerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang
ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah
akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas
yang lebih baik dari sebelumnya.
2. Pengangguran
konjungtural (cycle unemployment)
pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan
perekonomian/siklus ekonomi.
3. Pengangguran struktural
(structural unemployment)
pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka
panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan,
seperti:
1. Akibat permintaan berkurang
2. Akibat kemajuan dan pengguanaan
teknologi
3. Akibat kebijakan pemerintah
4. Pengangguran musiman
(seasonal Unemployment)
Keadaan menganggur
karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan
seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam,
pedagang durian yang menanti musim durian.
5. Pengangguran siklikal
Pengangguran yang
menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga
kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
6. Pengangguran teknologi
Pengangguran yang
terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga
mesin-mesin.
7. Pengangguran siklus
Pengangguran yang
diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi.
Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate
demand).
- Penyebab terjadinya pengangguran
1.
Jumlah lapangan kerja yang
tersedia lebih kecil dari jumlah pencari
kerja.
kerja.
2.
Lapangan kerja yang tidak
merata yang kebanyakan hanya berpusat di kota.
3.
Urbanisasi.
4.
Kurang efektifnya informasi
pasar kerja bagi para pencari kerja.
5.
Kompetensi pencari kerja
tidak sesuai dengan pasar kerja.
6.
Terjadi pemutusan hubungan
kerja (PHK) yang disebabkan, antara
lain perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya
akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan
yang menghambat investasi, hambatan dalam proses ekspor-impor,
dan sebagainya.
lain perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya
akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan
yang menghambat investasi, hambatan dalam proses ekspor-impor,
dan sebagainya.
7.
Tekanan kenaikan upah di
tengah dunia usaha yang masih lesu.
8.
Berbagai regulasi dan
perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi
pengembangan usaha.
pengembangan usaha.
9.
Keberadaan pasar global.
- Bagaimana cara mengatasi pengangguran?
(Gambar di ambil dari : http://www.ekonomikontekstual.com/2014/03/cara-mengatasi-pengangguran-sesuai-ilmu-ekonomi.html,
Minggu, 9 Oktober 2016, jam 19:59)
1. Memperluas lapangan kerja dengan cara mendirikan
industri-industri baru terutama yang bersifat padat karya.
2.
Memindahkan tenaga kerja yang menganggur ke daerah
yang membutuhkan.
3. Memberikan pendidikan dan pelatihan agar bisa meningkatkan
mutu kualitas SDM (Sumber Daya Manusia).
4.
Meratakan transmigrasi agar tidak selalu berpusat di
kota saja.
5. Melakukan
sosialisasi kepada masyarakat tentang arti penting penguasaan teknologi modern
agar SDM (Sumber Daya Manusia) bisa menyesuaikan diri dengan perubahan struktur
ekonomi.
7. Pemerintah
harus terus mendorong masuknya investasi baik dari dalam negeri maupun luar
negeri agar membuka peluang kesempatan kerja.
Jadi pemerintah harus berperan serta dalam meningkatkan mutu SDM ( Sumber Daya Manusia), seperti mengadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang arti penting modern dengan cara mengadakan pendidikan serta pelatihan, dan juga pemerintah harus terus mendorong masuknya investasi baik dalam negeri maupun luar negeri agar meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar